Rabu, 11 Maret 2009

PENGENALAN IPTV

APA ITU IPTV ?


SEJARAH SINGKAT

Menurut ITU-T FG IPTV (International Telecommunication Union focus group on IPTV) bahwa "IPTV is defined as multimedia services such as television/video/audio/text/graphics/data delivered over IP based networks managed to provide the required level of quality of service and experience, security, interactivity and reliability"[1] .

Di samping itu terdapat definisi lain bahwa IPTV (Televisi Protokol Internet, bahasa Inggris: Internet Protocol Television) adalah sejenis sistem yang mana satu televisin digital disampaikan menggunakan Protokol Internet merentasi sebuah prasarana rangkaian yang dapart merangkumi penyampaian melalui sambungan jalur lebar. Definisi am bagi IPTV ialah kandungan televisin yang bukan disalurkan melalui format penyiaran dan kabel biasa, sebaliknya diterima oleh penonton melalui teknologi yang digunakan untuk rangkaian komputer.[2]

IPTV (Internet Protocol Television) sebagai layanan multimedia terdiri atas televisi/video/audio/teks/grafik/data yang dikirim melalui jaringan berbasis IP. Awalnya, pada tahun 1992, ABC World News ialah yang pertama kali menggunakan konsep penyiaran melalui perantara Internet yang pada saat itu menggunakan aplikasi CUMEE Video Conferencing. Kemudian, konsep IPTV mulai berkembang pada tahun 1995, dimana konsep dibangun oleh Perancang Perangkat Lunak “Judith Estrin dan Bill Carrico. Dan akhirnya konsep ini benar-benar direalisasikan atau dapat dinikmati secara komersial pada September Tahun 1999 yang dimana pada saat itu Perusahaan Operatornya ialah “Kingston Comuncations” yang berasal dari Inggris dan pada tahun 2006, AT&T meluncurkan Layanan U-Verse IPTV yang dimana telah menyediakan lebih dari 300 channel di 11 kota dan terus bertambah pada tahun 2007 hingga sekarang.


FEATURE PADA IPTV

Terdapat tiga feature yang dapat kita dapatkan pada IPTV yaitu: Live TV, VOD( Video on Demand) dan NPVR(Network Personal Video Recording).[3]

  • Live TV : IPTV melayani Pengiriman channel-chanel atau siaran-siaran secara live melalui teknologi protocol Internet yaitu IGM version 2
  • VOD(Video on Demand) : IPTV melayani pengiriman siaran-siaran yang tidak secara live disiarkan yaitu dimana suatu siaran atau acara tv pada channel-chanel yang telah disimpan oleh server dapat disaksikan oleh para konsumen melalui teknologi RTSP (Real Time Streaming Protocol) TSTV (Time Shifted TV)
  • NPVR(Network Personal Video Recording): Salah satu Feature pada IPTV dimana siaran langsung(real time broadcast) dapat disimpan pada jaringan server yang kemudian dapat diakses oleh user sesuai dengan waktu yang mereka tentukan tanpa adanya biaya tambahan seperti memiliki PVR pribadi yang terpasang di jaringan.

IPTV SERVER

Pada jaringan OPTIC mesh terhubung dengan sebuah OXCs (Optical Cross- Connected/Switch) yang terkoneksi melalui link WDM dan membentuk topologi yang terpisah. Sebuah OXCs dapat berupa switching elekronik atau all-OPTICal. Pada aplikasi IPTV, terdapat sumber SHE (Super Head-End). SHE tersebut berfungsi sebagai sumber primer untuk menjaga reabilitas dari transmisi video. Video stream ditransmisikan dari SHE dan diterima oleh VHO (Video Hub Office) dimana didalam VHO, video stream akan diproses lebih lanjut (misalnya penambahan iklan) sebelum dikirim ke OXCs dan ditransmisikan ke user.


Gambar topologi jaringan IPTV Server


SISTEM IPTV

IPTV melayani baik siaran langsung (live) maupun program atau video yang tersimpan di server (Video on Demand VoD). Pada system IPTV codec yang dipakai adalam MPEG-2 atau MPEG-4 (H.264) dan dikirim dalam sebuah system transport MPEG dengan menggunakan IP multicast (siaran langsung) atau IP unicast (VoD). Dengan metoda IP Multicast, informasi dapat dikirim ke multiple komputer pada saat yang bersamaan. Pada system standar IPTV, protocol utama yang digunakan adalah : RTSP (Real Time Streaming Protocol) untuk VoD dan IGM version 2 untuk siaran langsung. IGMP version 2 berfungsi untuk koneksi ke multicast stream (saluran TV) dan menjembatani perubahan dari satu multicast stream ke lainnya (perubahan channel TV).[4]



ARSITEKTUR IPTV

Setiap kumpulan fungsi dapat dibagi ke dalam komponen-komponen fungsi seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Komponen-komponen mempunyai kohesi fungsional yang kuat pada suatu kumpulan fungsi tunggal sehingga komponen-komponen tersebut dapat menyelesaikan tugas-tugas spesifik secara kolaboratif. Sebagai contoh, dalam kumpulan fungsi Media Distribution & Delivery, komponen-komponen kendali, distribusi, penyimpanan, dan Streaming dapat bekerjasama satu dengan yang lainnya untuk mengangkut data media dari sumber konten ke pelanggan.



Gambar Arsitektur IPTV [5]



Content Operation Function Set

Kumpulan fungsi operasi konten (Content Operation Function Set) menyediakan program-program TV dan konten multimedia lainnya. Kumpulan fungsi ini terdiri dari empat komponen fungsional, yaitu: komponen Content Ingestion, komponen Digital Rights Management (DRM), komponen Encoding/Trans-coding dan komponen Media Assets Management [6].


System Management and Security Function Set

Kumpulan fungsi manajemen jaringan (Network Management Function Set) bertanggungjawab untuk pengawasan dan perlindungan sistem, menyediakan pengawasan kualitas layanan, pemeriksaan kegagalan, dan perlindungan layanan. Kelompok fungsi ini terdiri dari komponen System Management, komponen Terminal Management dan Security Management [6].


Service Operation and Management Function Set

Kumpulan fungsi manajemen dan operasi layanan (Service Operation & Management Function Set) bertugas dalam pengendalian dan pengaturan khusus layanan IPTV. Kelompok ini terdiri dari 5 komponen fungsional, yaitu: Products Creation, Content Engine, Subscriber Management, Billing and Accounting, Customer Service, dan Authentication [6].


Media Distribution and Delivery Function Set

Stream konten layanan IPTV dikirim ke subscriber disertai dengan fungsi-fungsi pengendalian, distribusi, penyimpanan dan Streaming. Sistem pengiriman dan distribusi media seharusnya diterapkan berdasarkan pada topologi yang handal untuk mengimbangi permintaan efisiensi dan ketersediaan yang tinggi dengan harga yang tetap rendah [6].


Customer Function Set

Kumpulan fungsi pelanggan (Customer Function Set) adalah sekumpulan fungsi eksekusi layanan sistem IPTV pada sisi pelanggan. Customer Function Set terdiri dari empat komponen fungsional, yaitu: DRM, Media Processor, Displaying dan Interaction Control [6].


PROTOKOL

[6] Video content pada dasarnya merupakan sebuah stream transport MPEG2 atau MPEG4 yang dikirim melalui IP Multicast pada kasus live TV atau melalui IP Unicast pada kasus Video on Demand. IP Multicast adalah suatu metode dimana informasi dapat dikirim ke banyak komputer pada saat yang sama. Codec H.264 yang direlease lebih baru (MPEG4) digunakan untuk menggantikan MPEG2 yang lebih tua.

Protokol standard yang digunakan dalam sistem berbasis IPTV adalah [6]:

  • IGMP versi 2 untuk live TV
  • RTSP untuk VoD



DISTRIBUSI PROGRAM-PROGRAM IPTV

[6] Gambar di bawah menunjukkan bagaimana suatu sistem televisi berbasis IP dapat digunakan untuk mengijinkan penonton mempunyai akses ke beberapa sumber media yang berbeda. Diagram ini menunjukan bagaimana suatu televisi terhubung dengan Set Top Box (STB) yang mengkonversi video IP ke dalam sinyal televisi standar. STB merupakan gateway ke sistem switching video IP. Contoh ini menunjukan bahwa sistem switched video service (SVS) membolehkan pengguna melakukan koneksi dengan berbagai tipe sumber media televisi termasuk di dalamnya kanal jaringan broadcast dan movies on demand. Ketika pengguna menginginkan untuk mengakses sumber-sumber media tersebut, perintah-perintah pengendalian (biasanya dimasukan oleh pengguna dengan remote control televisi) dikirim ke SVS dan kemudian SVS menentukan sumber media yang diinginkan oleh pengguna untuk berkoneksi. Diagram ini menunjukan bahwa pengguna hanya membutuhkan satu kanal video ke SVS untuk mempunyai akses ke sejumlah sumber video tak terbatas secara virtual.


Gambar Pengaksesan Layanan IPTV


[6] Gambar selanjutnya di bawah ini menunjukkan bahwa suatu sistem televisi IP dapat mendistribusikan informasi melalui switched telephone network. Contoh ini menunjukan pengguna akhir yang menonton film (movie) yang disuplai oleh media center yang ditempatkan pada jarak tertentu dan melewati beberapa switch untuk sampai ke pengguna akhir (penonton movie). Ketika movie ditransfer dari media center ke pelanggan akhir, switch interkoneksi bisa membuat duplikat untuk distribusi selanjutnya ke pengguna lain. Proses distribusi program ini mengurangi kebutuhan interkoneksi antar switching distribution systems.



Gambar Distribusi Program IPTV









Referensi:

[6]. Ismail,Nanang. 2006. SISTEM KEAMANAN PADA IPTV (Internet Protocol Television). Bidang Khusus Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung.


5 komentar:

  1. KereNNzzz BGT nie artikel....=p

    BalasHapus
  2. betul keren...

    meskipun jumlah katanya masih kurang dari 1000 kata, dari sisi originalitas (pencantuman citation dan referensi) sudah sangat baik.

    well done.

    BalasHapus
  3. boleh tau ga refernsinya dr mana aja? kok yg dicantumkan sumbernya cm yg no [6] saja?

    trima kasiih

    BalasHapus
  4. wah, 2009 sudah ada yang kenal IPTV, saya baru tau 2011. :)

    BalasHapus